Tuesday, November 7, 2017

PERBANDINGAN ANTARA JURNAL 1 DAN JURNAL 2

JURNAL 1
JURNAL 2
JUDUL
Klaster Industri Sebagai Strategi Peningkatan Daya Saing Agroindustri Bioenergi Berbasis
Kelapa Sawit
Perancangan Model Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca Dari Industri Biodisel Kelapa Sawit
DOWNLOAD LINK
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/11332
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/14614
SUMBER
Program Studi Teknik Industri – UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi, Departemen Teknologi Industri Pertanian – IPB, Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) – IPB, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan, Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM – SEAP) – IPB
TUJUAN PENELITIAN
Memberikan gambaran tentang dampak dari pelaksanaan program klaster industri terhadap peningkatan daya saing industri bioenergi berbasis kelapa sawit nasional yang berada di Provinsi Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur.
Merancang model pengurangan emisi GRK dari industri biodisel kelapa sawit yang dapat digunakan untuk mensimulasikan pengurangan emisi GRK hingga tahun 2020 melalui penerapan beberapa teknologi reduksi emisi.
LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki komoditas pertanian yang paling potensial yaitu kelapa sawit dimana tingkat produksi minyak sawit kasar (Crude Palm Oil – CPO) dengan hasil turunan berupa biodiesel yang relatif masih rendah dibanding dengan negara lain. Maka dari itu, pemerintah membuat strategi agar dapat memberikan hasil-hasil ekonomi yang maksimal dengan cara mengembangkan kawasan klaster industri.
Salah satu produk turunan dari minyak sawit yang mempunyai potensi besar di pasar internasional adalah biodisel (methyl ester). Beberapa negara tujuan import biodiesel kelapa sawit telah menetapkan pengurangan emisi gas rumah kaca dari proses produksi industri biodiesel kelapa sawit. Pengkajian siklus hidup (LCA) mengkaji emisi GRK dan menggabungkan antara model industri, model ekosistem dan dinamikanya serta memodelkan keterkaitan antar sektor terkait dengan rantai pasok biodiesel.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah mereview hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkait dengan biodiesel, analisis secara deskrptif terhadap beberapa literature, data-data sekunder yang menjadi rujukan, dan Hasil Evaluasi Tim Ahli Klaster Industri Kementrian Perindustrian Nasional tahun 2012 berkait perkembangan klaster agroindustri kelapa sawit yang terdapat pada tiga wilayah yakni Riau, Sumatra Utara dan Kalimantan Timur.
Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah metodologi sistem dinamis yang terkait dengan perubahan waktu atau interaksi dinamis dari komponen-komponen dalam sistem yang rumit
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data Statistik Industri Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia, hingga tahun 2013, kebutuhan bahan baku tertinggi masih didominasi oleh industri minyak goreng, yakni sebesar 6.468.303 ton (61, 6%). Sedangkan kebutuhan bahan baku biodiesel hanya sebesar 2.640.000 ton (25,2%). Namun, konsumsi bahan bakar nabati biodiesel dalam negeri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan adanya klaster-klaster industri seperti klaster agrindustri kelapa sawit di Riau, Sumatra Utara, dan Kaltim.
Model pengurangan emisi gas rumah kaca yang disusun merupakan model        LCA yang menggunakan dinamika sistem. Penyusunan model ini diarahkan untuk menghitung pengurangan emisi GRK dari industri biodiesel kelapa sawit dan untuk memprediksi          reduksi GRK melalui penerapan teknologi reduksi emisi gas rumah kaca. Tahun simulasi hingga 2020 dan model ini didesain mempunyai lingkup dari     budidaya kelapa sawit sampai produksi biodiesel.
KESIMPULAN
Program klaster industri telah memberikan pengaruh positif bagi pengembangan agroindustri kelapa sawit nasional. Penetapan kebijakan menjadi faktor utama bagi upaya peningkatan daya saing agroindustri nasional. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan terhadap berbagai aspek, menjadi tonggak utama dalam upaya peningkatan daya.        
Penyusunan model SDLCM yang menggunakan sistem dinamis dapat lebih menggambarkan dan memprediksi emisi GRK, reduksi emisi dan penurunan emisi GRK dengan berbagai skenario penerapan teknologi reduksi GRK secara dinamis dari waktu ke waktu. Hasil prediksi penurunan emisi GRK menunjukkan bahwa hampir di setiap tahunnya reduksi emisi tersebut dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Monday, November 6, 2017

REVIEW JURNAL METODE PENELITIAN




PERANCANGAN MODEL REDUKSI EMISI GAS RUMAH KACA DARI INDUSTRI BIODISEL KELAPA SAWIT

PENDAHULUAN
                 Salah satu produk turunan dari minyak sawit yang mempunyai potensi besar di pasar internasional adalah biodisel (methyl ester). Pada tahun 2000 – 2009 telah terjadi peningkatan produksi biodiesel  dari 0,8 menjadi 14,7 milyar liter. Pertumbuhan yang cepat tersebut sangat dipengaruhi oleh intervensi pemerintah dengan berbagai kebijakan.
          Beberapa negara tujuan import biodiesel kelapa sawit telah menetapkan pengurangan emisi gas rumah kaca dari proses produksi industri biodiesel kelapa sawit sebagai salah satu standar yang harus dipenuhi oleh negara eksportir. Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan standar pengurangan emisi siklus hidup gas rumah kaca (reduction in lifecycle GHG emissions) sebesar 20 % untuk bahan bakar yang terbarukan (renewable fuel), 50% untuk diesel yang diproduksi dari biomasa (biomass-based diesel or advanced biofuel), dan 60% untuk bahan bakar yang diproduksi dari selulos  (cellulosic biofuel). Uni Eropa mensyaratkan pengurangan emisi gas rumah kaca dari bahan bakar nabati sebesar 35 %.
                Salah satu dampak lingkungan yang dikaji dalam metode yang popular digunakan untuk menghitung dampak lingkungan dari suatu produk atau sering disebut juga dengan pengkajian siklus hidup (Life Cycle Assessment = LCA) adalah emisi gas rumah kaca. Metode LCA sangat baik untuk memberikan informasi dampak lingkungan yang menyeluruh dan mampu menganalisis struktur yang kompleks. Kelemahan LCA adalah sifatnya yang statis  atau linear, sehingga tidak akan menggambarkan aspek dinamika waktu dan ketidakpastian yang dihadapi dalam pengukuran emisi gas rumah kaca, yang  berupa ketidakpastian perubahan penggunaan lahan dan amortisasinya seiring dengan perubahan waktu, emisi nitrogen (N) karena penetapan kadar pupuk yang tepat, dan perubahan ekonomi terkait dengan pasar bahan baku biodiesel di pasar internasional. Metode sistem dinamis dapat digunakan untuk memperbaiki sifat statis dari LCA karena sistem dinamis mampu secara baik menggambakan perilaku sistem yang komplek sejalan dengan perubahan waktu.
            Perbaikan LCA di tingkat industri dilakukan dengan mengembangkan model yang menggabungkan antara model industri yang memperhatikan aspek spasial (industrial models with spatially explicit) dan model ekosistem yang memperhatikan aspek lokasi dan dinamikanya (dynamic and  site-specific ecosystem models), serta dengan memodelkan keterkaitan antar sektor terkait dengan rantai pasok biodiesel. Pemodelan sistem dinamis ini mencakup aspek budidaya, pengangkutan, pemrosesan, distribusi dan pemanfaatannya.
            Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model LCA menggunakan dinamika sistem. Model sistem dinamis ini digunakan untuk melakukan simulasi emisi gas rumah kaca dari industri biodiesel kelapa sawit dari tahun 2014-2020 melalui penerapan beberapa teknologi untuk mengurangi emisi tersebut. 
           
METODE PENELITIAN
            Penelitian ini menggunakan metodologi sistem dinamis, yaitu metode efektif yang terkait dengan perubahan waku atau interaksi dinamis dari komponen-komponen dalam sistem yang rumit. Sistem dinamis dikembangkan oleh Professor Jay Forrester dari The Sloan School of Management pada tahun 1960-an.
            Indentifikasi model pada model ini dilakukan dengan melakukan sintesis terhadap literatur dan kebijakan pengurangan emisi gas rumah kaca. Berdasarkan indentifikasi spesifikasi model, perancangan modelnya disusun model mental yang direpresentasikan ke dalam diagram sebab akibat (causal loop diagram) dimana diagram tersebut akan memberikan pemahaman hubungan antara elemen-elemen sistem dalam rangka merancang dan mengontrol kondisi yang diinginkan dimasa depan. Diagram ini akan disusun dengan sifat kualitatif yaitu diagram stok-aliran (stock flow diagram) dan penentuan rumus laju perubahan (differential equation).
            Data yang dibutuhkan dalam pengembangan model ini adalah data aktivitas yang berpotensi menimbulkan emisi GRK dan faktor emisinya untuk masing-masing sub model diantaranya adalah Sub Model Budidaya TBS (perubahan lahan, perkebunan sawit, benih dan pembibitan, produksi kelapa sawit,pemupukan, dan konsumsi bahan bakar); Sub Model Produksi Biodisel (input material, produk utama dan produk sampingan dari PKS, refineri,         transterifikasi dan pencampuran biodiesel); Sub Model Emisi GRK (faktor emisi material, energi dan bahan kimia pada proses produksi TBS, produksi CPO, RPO, biodisel dan pencampuran biodiesel); Sub Model Transportasi (produksi yang diangkut, jumlah sarana angkut, dan konsumsi per sarana, jarak); Sub Model Teknologi Reduksi ( jenis teknologi, varian teknologi dan spesifikasi teknologi terkait dengan emisi GRK).
           
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Identifikasi Model
1.         Model pengurangan emisi gas rumah kaca yang disusun merupakan model LCA yang menggunakan dinamika sistem. Integrasi LCA dengan sistem dinamis disebut dengan model sistem dinamis siklus hidup (System Dynamic Life Cycle Model = SDLCM)
2.         Penyusunan model ini diarahkan untuk menghitung pengurangan emisi gas rumah kaca dari industri biodiesel kelapa sawit dan untuk memprediksi reduksi GRK melalui penerapan teknologi reduksi emisi gas rumah kaca      
3.         Tahun simulasi hingga 2020 dan model ini didesain mempunyai lingkup dari budidaya kelapa sawit sampai produksi biodiesel.

Model Sistem Dinamis Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca


Rancangan model sistem dinamis pengurangan emisi GRK diwujudkan dalam dua macam diagram, yaitu diagram sebab akibat yang bersifat kualitatif (gambar 1) yang dibuat untuk menggambarkan komponen-komponen sistem dan keterkaitannya serta digunakan untuk menunjukkan batasan model; dan diagram stok-aliran yang bersifat kuantitatif (gambar 2) yang digunakan untuk melakukan simulasi pengurangan emisi GRK dan biaya mitigasi dengan berbagai pilihan adopsi teknologi-teknologi untuk mengurangi emisi GRK.


Validasi Model
Validasi model dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi model ini dengan data perhitungan dari studi sejenis. Berikut merupakan perbandingan perhitungan dari model.


Selanjutnya model ini diarahkan untuk memprediksi reduksi emisi GRK dari industri biodisel kelapa sawit. Perbandingan prediksi dengan model SDLCM dengan standar EPA dan Uni Eropa (EU) disajikan dalam gambar berikut.


Simulasi Reduksi Emisi GRK Melalui Penerapan Beberapa Teknologi
Model SDLCM yang telah divalidasi, selanjutnya digunakan untuk melakukan simulasi reduksi emisi GRK melalui penerapan beberapa teknologi untuk mewakili setiap proses produksi biodiesel, baik pada saat budidaya, produksi dan penggunaan untuk transportasi. Hasil simulasi reduksi emisi GRK dengan penerapan penerapan teknologi tersebut disajikan dalam gambar berikut.


           
KESIMPULAN
            Penyusunan model SDLCM yang menggunakan sistem dinamis dapat lebih menggambarkan dan memprediksi emisi GRK, reduksi emisi dan penurunan emisi GRK dengan berbagai skenario penerapan teknologi reduksi GRK secara dinamis dari waktu ke waktu. Hasil prediksi penurunan emisi GRK menunjukkan bahwa hampir di setiap tahunnya reduksi emisi tersebut dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

SARAN
            Model SDLCM ini baru hanya mampu melakukan simulasi penurunan emisi GRK dengan berbagai skenario penerapan teknologi. Model ini disarankan untuk dilengkapi dengan prediksi biaya mitigasi (mitigation cost) sehingga dapat dilakukan pemilihan teknologi yang tepat baik dari segi kemampuan menurunkan emisi GRK dan biaya yang dikeluarkan untuk penurunan tersebut. 


Sumber:  http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/14614